Negeri 5 Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi. Ditulis oleh Ahmad Fuadi. Buku ini berisi kisah inspiratif dengan selipan humor khas pondok. Jarang ada novel bercerita tentang apa yang terjadi di balik sebuah pondok yang penuh teka-teki. Buku ini sarat dengan vitamin bagi jiwa kita.
Ini malam korona. Malam ketika pandemi membuat segalanya berubah dan berbeda. Malam ketika dunia limbung dan tak tahu lagi bagaimana membahagiakan manusia. Malam ketika sepi mengitari tubuhmu menebarkan wabah cinta. ___________________ Salah piknik kumpulan puisi Joko Pinurbo yang ditulis saat pandemi, berisi refleksi sosial yang berbalut satir dan ironi. Dilengkapi ilustrasi karya Al…
Singasari hancur dalam semalam. Prabu Kertanegara mangkat dan putri-putrinya terpaksa lari menyelamatkan diri dengan dikawal raden wijaya dan bala sanggrama. Pada waktu bersamaan .....
Rapijali merupakan wahana tempat ping bersama para karakter utama lainnya berkembang dan menemukan tujuan besarnya masing-masing.
Roman ini menusuk feodalisme jawa yang tak memiliki adab dan jiwa kemanusiaan tepat langsung di jantungnya yang paling dalam
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Pembagian ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode. Dan roman ketigai ini , jejak langkah adalah fase pengorganisasian perlawanan.
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita unntuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dari sisinya yang berbeda.
Sang Pemimpi adlah sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat anda percaya pada tenanga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan. Lebih dari itu, akan membuat anda percaya kepada Tuhan. Andrea akan membawa anda berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran di mana anda akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib, tantangan intelektualitas, dan kegembiraan yang …
Bagaimana mungkin seorang memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang yang tak terkirakan jumlahnya dalam selembar sapu tangan yang telah ditenunnya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa mendadak terbebaskan dari jaringan benang yang susun-bersusun, silang-menyilang, timpa-menimpa dengan rapi di selembar saputangan yang sudah bertahun-tauhn lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-jariny…
Untuk kita, yang terlalu malu walau sekedar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan berpapasan. Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan, selalu merasa keliru mematut warna baju dan pilihan celana, jauh dari kemungkinan menggapai cita-cita perasaan. Untuk kita, yang hanya berani menulis kata…