Biografi ini mengajak mengingat Kartini, Tapi bukan dari sudut pandang domestik rumah seperti dia adalah gadis pingitan lalu dinikahkan secara paksa lalu melahirkan lalu mati. Coba singkirkan kenangan itu dan alihkan pikiran pada bagaimana cara kartini melawan itu semua, melawan kesepian karena pingitan, melawan arus kekuasaan besar penjajahan dari dinding tebal kotak penjara kabupaten yang men…
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Pembagian ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode. Dan roman ketigai ini , jejak langkah adalah fase pengorganisasian perlawanan.
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Dan roman keempat, Rumah Kaca, memperlihatkan usaha kolonial memukul semua kegiatan kaum pergerakan dalam sebuah operasi perngarsipan yang rapi. Arsip adalah mata radar Hindia yang ditaruh di mana-mana untuk merekam apa pun yang digiatakan aktivis pergerakan itu. Pram dengan cerdas mengistilahkan politik arsip itu sebagai kegiatan pe-rumahkaca-an.
Karya Pulau Buru Arus Balik - Sebuah epos Paca kejayaan Nusantara sebagai kekuatan dan kesatuan maritim pada awal abad 16 Lembaga Magsaysay: Pramoedya Ananta Toer ... menerangi dengan kisah-kisah cemerlangnya kebangkitan kesadaran dan pengalaman modern rakyat Indonesia."
Roman Tetralogi buru mengambil latarbelakang dan cikalbakal nation Indonesia di awal abad ke-20. Dengan membacanya waktu kita dibalikan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula, juga pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan kekuatan anonim para srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional yang kemudian kelak melahirkan Indonesia moder…
Roman ini menusuk feodalisme jawa yang tak memiliki adab dan jiwa kemanusiaan tepat langsung di jantungnya yang paling dalam
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Pembagian ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode. Dan roman ketigai ini , jejak langkah adalah fase pengorganisasian perlawanan.
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita unntuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dari sisinya yang berbeda.